Thursday, May 8, 2014

Oogenesis

Tujuan
1. Mengetahui susunan organ yang termasuk dalam sistem reproduksi hewan betina
2. Mengetahui tahap perkembangan sel gamet di dalam ovarium
3. Mengetahui pengendalian proses pembentukan ovarium

Dasar Teori
Perkembangan ovum terjadi didalam ovarium dan dipengaruhi oleh hormon - hormon reproduksi.
Reproduksi merupakan salah satu ciri makhluk hidup dengan tujuan untuk melestarikan jenisnya. Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin (gamet), menyalurkan gamet, dan memelihara embrio yang sedang berkembang. Secara umum sistem reproduksi hewan betina terdiri atas : ovarium, oviduk, uterus, vagina, dan vulva.
Proses pembentukan gamet betina terjadi di dalam ovarium yang disebut oogenesis dengan tingkatan sebagai berikut :
1.     Folikel primer, terdiri atas sebuah oosit yang dilapisi oleh selapis sel folikel (sel granulosa)
2.     Folikel sekunder, satu oosit dilapisi oleh beberapa lapis sel granulosa
3.     Folikel tersier, sel granulosa bertambah banyak, terdapat celah antrum diantara sel-sel granulosa, jaringan ikat yang berada di luar sel granulosa membentuk sel teka.
4.     Folikel Graff, berukuran paling besaratrum menjadi rongga besar yang berisi cairan folikel. Oosit dikelilingi oleh corona radiata dihubungkan dengan sel granulosa oleh kumulus oforus.
Ada 2 tipe ovarium yaitu sacculus dan kompakta. Tipe sacculus dimiliki oleh hewan seperti ikan dan katak. Tipe kompakta dimiliki oleh hewan reptile, aves, dan mamalia.
Tipe telur berdasarkan persebaran yolk ada beberapa macam, yaitu :
1.     Oligolesital / Isolesital
Contoh : Kelas mamalia (tikus, kucing)
2.     Telolesital
Contoh : Kelas Amphibi (Rana sp, Bufo sp)
3.     Megalesital
Contoh : Kelas Aves (Ayam)
4.     Sentrolesital
Contoh : Kelas Insekta (Serangga)


Hasil Pengamatan




Ovarium  Aves Perbesaran 40x 10




Ovarium Bufo Perbesaran 40 x 10


Ovarium Serangga Perbesaran 40 x 10


Ovarium Serangga Perbesaran 100 x 10



Ovarium Mammal Perbesaran 40 x 10