1. Mengetahui susunan organ yang termasuk dalam sistem reproduksi hewan betina
2. Mengetahui tahap perkembangan sel gamet di dalam ovarium
3. Mengetahui pengendalian proses pembentukan ovarium
Dasar Teori
Perkembangan ovum terjadi didalam ovarium
dan dipengaruhi oleh hormon - hormon reproduksi.
Reproduksi
merupakan salah satu ciri makhluk hidup dengan tujuan untuk melestarikan
jenisnya. Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin (gamet),
menyalurkan gamet, dan memelihara embrio yang sedang berkembang. Secara umum
sistem reproduksi hewan betina terdiri atas : ovarium, oviduk, uterus, vagina,
dan vulva.
Proses pembentukan gamet betina terjadi di
dalam ovarium yang disebut oogenesis dengan
tingkatan sebagai berikut :
1. Folikel primer, terdiri atas sebuah oosit
yang dilapisi oleh selapis sel folikel (sel granulosa)
2. Folikel sekunder, satu oosit dilapisi oleh
beberapa lapis sel granulosa
3. Folikel tersier, sel granulosa bertambah
banyak, terdapat celah antrum diantara sel-sel granulosa, jaringan ikat yang
berada di luar sel granulosa membentuk sel teka.
4. Folikel Graff, berukuran paling besaratrum
menjadi rongga besar yang berisi cairan folikel. Oosit dikelilingi oleh corona
radiata dihubungkan dengan sel granulosa oleh kumulus oforus.
Ada 2 tipe ovarium yaitu sacculus dan
kompakta. Tipe sacculus dimiliki oleh hewan seperti ikan dan katak. Tipe
kompakta dimiliki oleh hewan reptile, aves, dan mamalia.
Tipe telur berdasarkan persebaran yolk ada beberapa macam, yaitu :
1. Oligolesital / Isolesital
Contoh : Kelas mamalia (tikus, kucing)
2. Telolesital
Contoh : Kelas Amphibi (Rana sp, Bufo sp)
3. Megalesital
Contoh : Kelas Aves (Ayam)
4. Sentrolesital